11/27/14

Hari Guru si Guru Baru

Selasa, 25 November 2014. Pagi itu saat terbangun, aku belum sadar akan spesialnya hari tersebut. Sampai akhirnya kalimat-kalimat di recent update bbm dan gambar-gambar yang bermunculan di sosial media mengingatkanku bahwa hari itu adalah "hari guru" pertamaku. Ya, itu memang hari guru pertamaku sebagai seorang guru. Aku belum lama menyandang predikat guru di salah satu SMA swasta, usia pengabdianku baru hitungan bulan sejak Agusutus 2014 lalu.

Ku mulai hari itu seperti biasa, namun apa yang terjadi memang tidak biasa. Sesampainya di sekolah tepatnya di ruang guru, di meja sudah tergeletak dengan manis sebuah kartu ucapan "Happy Teachers Day" yang berfungsi juga sebagai kartu undangan untuk hadir di acara perayaan hari guru sekolah pada siang harinya. Tidak lama waktu berselang, datang salah seorang siswa ku dengan salad buah di tangannya. Itu memang salad buah biasa, namun karena dibuat sendiri oleh siswa dan diberikan di hari itu maka saladnya menjadi luar biasa ;)

Waktu menunjukkan pukul 13.00, auditorium sekolah sudah ramai dengan siswa. Para guru pun hadir dan menempati kursi barisan depan yang khusus disiapkan untuk guru. Acara perayaan hari guru tersebut dikemas dengan cantik, berbagai perlombaan, nyanyian untuk guru, musikalisasi puisi untuk guru, dan acara lainnya sukses membuat semua guru tertawa, tersenyum bahkan terharu. Sampai akhirnya diumumkan nama-nama guru pemenang kategori ter.... berdasarkan hasil voting seisi sekolah, sepertinya aku satu-satunya guru yang terheran-heran. Aku terpilih sebagai guru terfavorit. Sontak aku berpikir apakah MC salah menyebutkan nama, ataukah panitia salah menghitung hasil voting. Tiba-tiba sorak sorai siswa menyadarkanku bahwa aku harus maju ke pentas menerima ucapan selamat dan cindera mata. Antara percaya dan tidak, perasaanku melambung. Aku ucapkan terima kasih pada siswa yang telah memilihku sebagai guru terfavorit, predikat itu, bunga-bunga indah yang diberikan, kartu-kartu ucapan yang manis dan hadiah-hadiah lainnya sungguh membahagiakan.

Perasaan yang melambung pun perlahan turun, terlebih saat siswa menyanyikan hymne guru dengan merdu. Lirik yang menyentuh membawaku ke masa-masa sekolah ku dulu. Dulu, sewaktu bersekolah, tidak pernah ku ingat ada perayaan hari guru di sekolah ku, tidak pernah ku ingat aku merayakan hari guru, jangankan memberikan hadiah atau setangkai
bunga, bahkan memberikan ucapan "selamat hari guru" pun aku tak pernah ingat. Mataku pun berair, namun kelopak mataku segera menutup untuk membendungnya agar tidak jatuh. Aku mengharu biru bukan karena apa yang aku peroleh dari siswa ku saat ini, tapi karena aku ingat tidak satu hal pun yang pernah lakukan untuk guru-guruku bahkan di hari guru sekalipun. Aku terlalu sombong, tak pernah aku apresisasi pengorbanan dan jasa mereka yang telah membuatku seperti hari ini.

Tepuk tangan yang meriah diakhir nyanyian hymne guru mengembalikan ku ke masa ini, masa sekarang, masa di mana siswa begitu ekspresif mengapresiakan penghormatan dan terima kasih nya. Ah tapi aku merasa semua itu belum nyata, penghargaan guru ter... itu, bunga-bunga itu, kartu-kartu ucapan itu, hadiah-hadiah itu, belum menjadi hal yang nyata untuk saat ini, saat mereka masih berseragam dan terbawa euforia hari guru di sekolah. Semua itu akan benar-benar nyata bagiku apabila 5 atau 10 atau bahkan 20 tahun mendatang mereka masih mengingatku, mendatangiku walau tanpa bunga dan kartu ucapan. Pemikiranku ini bukan berarti tidak menghargai apresiasi yang mereka berikan padaku, ini semata-mata refleksi seorang guru (aku) yang tidak tahu terima kasih pada guru nya :(

Saat menulis ini, aku berniat untuk mendatangi guru-guruku yang telah berjasa luar biasa untukku mulai dari tingkat SD sampai SMA. Semoga aku bisa memenuhi janji pada diriku sendiri. Semoga Allah panjangkan umurku dan guru-guruku agar sempat bagiku untuk mengucapkan TERIMA KASIH GURU, SELAMAT HARI GURU.